Penjelasan Santet dan Cara Menangkal Serangan Santet Menurut Hukum Sains Fisika
Rabu, 06 Juni 2018
Penjelasan santet dan cara menangkal serangan santet menurut hukum sains fisika – pernahkah kalian mendengar kata santet, santet udah di kenal banyak orang di seluruh dunia. Santet sering kali di hubungkan dengan ilmu sihir atau ilmu hitam (black magic) Menurut cerita, orang yang bisa melakukan santet dia mampu membuat penderita sakit hanya dengan menyakiti boneka yang mewakilinya. Inilah santet, voodoo versi Indonesia.
Masyarakat awam mengatakan hal ini adalah sesuatu yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Tapi benarkah? Ya mungkin sebagian orang berfikir bahwa santet berhubungan dengan magis atau magic tapi coba kalian hubungkan dengan sains apkah ada hubunganya? Kita tahu bahwa sains sangat erat dalam kehidupan manusia.
Santet Menurut Sains
Sekarang kita ke point intinya kenpa santet bisa ada hubunganya dengan sains? Coba kalian buka buku sains tentang bab teori teleportasi. Santet dengan teleportasi apa bedanya Cuma beda nama doang tapi intinya sama yaitu memindahkan suatu objek dari tempat suatu tempat ke tempat lain. Sejak teori kuantum diterima luas dalam fisika, munculah kesadaran kalau teleportasi adalah sesuatu yang mungkin untuk dilakukan dan terjadi.
Coba kita pelajari tentang teori relativitas dari Einstein, apabila sebuah benda bergerak dengan “mendekati” kecepatan cahaya, maka akan terjadi 3 hal yang terjadi. Hal yang pertama adalh waktu melambat, biasa kita kenal dengan istilah dilatasi waktu. selanjutnya adalah objek mengecil. Objek yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami pemendekan sesuai arah geraknya. Dan hal yang terakhir adalah massa objek bertambah, yang artinya objek akan bertambah berat.
Apa hal yang menarik yang bisa kita ambil dari pernyataan di atas, hal yang menarik untuk masalah santet bila kita hubungkan dengan teori relativitas Einstein adalah benda yang digerakkan mendekati kecepatan cahaya atau sama dengan kecepatan cahaya, maka benda itu akan terurai menjadi atom penyusunnya dan ketika diperlambat kecepatannya maka atom tersebut akan tersusun kembali menjadi benda lain yang atom penyusunnya sama [teori satu].
Contoh saja semisal saja paku yang digerakkan mendekati kecepatan cahaya, maka berdasarkan teori satu, paku akan terurai menjadi atom-atom penyusunnya [Fe: sebutan atom besi] atom tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori manusia, dan ketika sampai pada tubuh manusia, kecepatannya diperlambat sehingga kembali menjadi benda lain yang atom penyusunnya sama.
Contoh saja semisal saja paku yang digerakkan mendekati kecepatan cahaya, maka berdasarkan teori satu, paku akan terurai menjadi atom-atom penyusunnya [Fe: sebutan atom besi] atom tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori manusia, dan ketika sampai pada tubuh manusia, kecepatannya diperlambat sehingga kembali menjadi benda lain yang atom penyusunnya sama.
Selain itu,saat suatu benda yang bergerak dengan mendekati kecepatan cahaya, maka benda/objek tersebut akan mengecil [Teori dua]. Jika kita pikir secara logika, dukun tidak mungkin mengirim benda asing ke dalam tubuh manusia dalam ukuran besar. dan oleh karena itupun para dukun-dukun tersebut secara tidak langsung menerapkan salah satu teori relativitas Einstein untuk memasukkan benda asing ke dalam tubuh manusia.
Maka, dapat kita simpulkan, saat para dukun memasukkan benda asing ke dalam tubuh manusia, kecepatan benda tersebut harus mendekati kecepatan cahaya. Padahal kita tau bahwa kecepatan cahaya itu. Padahal kalau kita mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 60 km/jam 16,67 m/s, kita sudah merasa melayang.
Karena benda asing yang dikirim oleh para dukun ke dalam tubuh manusia memiliki kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya, maka manusia tidak merasakan sakit yang luar biasa saat benda tersebut sudah masuk ke dalam tubuh mereka.
Itu kalau kita menganalisis cara kerja dukun menurut sains tapi saya juga agak ragu dengan ini. Seperti yang kita lihat. Teleportasi dalam istilah sains sesungguhnya adalah sebuah proses yang melibatkan teknologi yang sangat canggih, perhitungan matematika yang mendalam dan hanya dapat terjadi pada tingkat kuantum [seukuran atom]. Sekarang coba kita bayangkan hanya seorang dukun, dengan peralatan sehari-hari dan pendidikan rendah tapi mampu mengirimkan, bukan foton, bukan atom, tapi jarum, silet, dsb. Itu hal yang gimana ya susah jelasinnya hehehe.
Walaupun artikel ini artikel sains yang sifat nya universal di sini saya akan menambahkan sedikit religinya karna kejadian seperti itu sudah ada pada jaman dahulu lebih tepatnya pada jaman nabi sulaiman. Pernah dengar kisah nabi Sulaiman, konon jin tentara Nabi sulaiman dapat perpindah dari saba(yaman/yemen) tempat istana ratu Balqis ke istana Nabi Sulaiman a.s hanya dengan satu kedipan mata Nabi. Asumsi saya bahwa jin memiliki kecepatan yang sangat tinggi. Mungkin mendekati kecepatan cahaya. Kejadian itu udah di tulis dalam AL-QURAN.
Cara Menangkal Serangan Santet Menurut Hukum Fisika
Sekarang kita masuk ke penjelasan bagaimana cara menangkal serangan satet dalam hukum fisika. Santet, teluh, sihir atau apapun namanya itu adalah energi negatif yang mampu merusak kehidupan seseorang, berupa terkena penyakit, kehancuran rumah tangga hingga sampai kematian.
Berbagai penelitian pun telah banyak dilakukan ilmuwan terhadap fenomena santet dan sejenisnya. Tentu metode penelitian para ilmuwan agak berbeda dengan agamawan. jika para agamawan memakai rujukan dalil-dalil kitab suci (ayat kitabiyah), maka para ilmuwan menggunakan ayat kauniyah (alam semesta) untuk menyelidiki santet ini.
Penyelidikan yang menggunakan ayat kauniyah tentunya harus memiliki metode yang sifatnya ilmiah, mulai dari mencari kasus-kasus santet, tipe-tipe santet, gejala, akibat dan sebagainya.
kemudian dilakukan berbagai eksperimen untuk penyembuhannya. Salah satu kesimpulan / pendapat yang mengemuka adalah santet itu sebenarnya adalah energi. Kenapa dalam kasus santet bisa masuk paku, kalajengking, penggorengan, dan lainnya, bisa dijelaskan melalui proses materialisasi energy, bias di lihat di atas.
Santet dan mahluk halus itu ternyata energi yang bermuatan (-). Bumipun ternyata memiliki muatan (-). Dalam hukum C Coulomb dikatakan bahwa muatan yang senama akan saling tolak menolak dan muatan yang tidak senama justru akan tarik menarik. Rumusnya :
F = K * ((Q1*Q2)/R^2)
F = gaya tarik menarik
K = Konstanta
Q1, Q2 = muatan
R = jarak
Nah karena demit alias mahluk halus dan bumi itu sama-sama bermuatan (-) makanya para demit atau makhluk halus itu tidaklah menyentuh bumi.
Pasti kalian pernah dengar Orang tua jaman dulu juga sering mengingatkan jika bicara dengan orang yang tidak dikenal pada malam hari maka lihatlah apakah kakinya menapak ke bumi atau tidak. Jika tidak, maka ia berarti golongan mahluk halus.
Begitu juga dengan santet yang ternyata bermuatan (-), maka secara fisika bisa ditanggulangi atau ditangkal dengan hukum C Coulomb ini.
Disini kita tidak membahas metode melawan santet dengan zikir karena sudah banyak dibahas tapi kita akan mencoba menawarkan alternatif lainnya yang bisa bersifat “standalone” (untuk non muslim) maupun digabungkan dengan zikir (untuk muslim).
Beberapa Metodenya :
1. Tidurlah di lantai yang langsung menyentuh bumi.
Boleh gunakan alas tidur asal tidak lebih dari 15 Cm. Dengan tidur di lantai maka santet kesulitan masuk karena terhalang muatan (-) dari bumi.
2. Membuat alat elektronik yang mampu memancarkan gelombang bermuatan (-).
Mahluk halus, jin, santet, dll akan menjauh jika terkena getaran alat ini. Tapi kelemahan alat ini tidak mampu mendeteksi mahluk baik dan jahat.
Jadi, alat ini akan “menghajar” mahluk apa saja. Jika ada jin baik dan jin jahat maka keduanya akan “diusir” juga.
3. Menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan (-).
Bagi yang peka spiritual, aura tanaman ini adalah terasa “dingin”. Pohon yang memiliki muatan (-) diantaranya : dadap, pacar air, kelor, bambu kuning dll.
Tanaman sejenis ini paling tidak disukai mahluk halus. Biasanya tanaman bermuatan (-) ini tidaklah mencengkram terlalu kuat di tanah (bumi) dibandingkan dengan tanaman bermuatan (+)
Lain halnya dengan pohon yang memiliki muatan (+) seperti pohon asem, beringin, belimbing, kemuning, alas randu, dll maka phohon sejenis ini tentu akan menarik mahluk halus dan seringkali dijadikan tempat tinggal.
Hal ini dikarenakan ada gaya tarik menarik antara pohon (+) dan mahluk halus (-) sesuai hukum C Coulomb.
Kesimpulan Cara Menangkal Serangan Santet Menurut Hukum Sains Fisika
Terlepas dari berhasil atau tidaknya cara-cara di atas, semuanya pasti akan kembali bergantung pada Kekuasaan Tuhan Sang Pencipta.
Cara yang paling ampuh untuk menangkal segala hal buruk yang ada di sekeliling kita adalah tetap berserah dan mendekatkan diri kepada-Nya sembari mengharapkan perlindungan-Nya. Dan ber buat baiklah kepada semua orang.